Renungan Harian HKBP | 31 Oktober 2024

Doa Pembuka: Terima kasih Tuhan karena Engkau senantiasa menyertai kami umat-Mu dalam setiap langkah kami. Saat ini kami akan mendengarkan firman-Mu, berilah kepada kami hati dan pikiran yang terbuka untuk menerima firman-Mu itu. Berilah kami hikmat dan kekuatan untuk melakukannya dalam kehidupan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

 

Firman Tuhan yang menjadi nas renungan bagi kita pada saat ini adalah nas yang tertulis dalam Surat 1 Yohanes 2: 29,

“Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya”.

 

Saudara-saudara yang terkasih, saat ini kita berada dalam era yang sering disebut sebagai era post-truth, di mana kebenaran yang sebelumnya sudah umum diterima, mulai diragukan kebenarannya. Hal ini bisa terjadi, salah satunya karena perkembangan media sosial yang sering menjadi sarana penyebaran berita bohong atau hoax. Penyebaran ragam informasi melalui media sosial saat ini sangat masif. Namun tidak semua informasi tersebut berdasarkan fakta atau kebenaran. Namun, karena penyebarannya begitu masif dan berulang-ulang, berita yang tadinya diragukan kebenarannya, kemudian dianggap menjadi kebenaran. Kebohongan yang diulang-ulang kemudian dianggap menjadi kebenaran. Situasi seperti itu menimbulkan kebingungan bagi banyak orang, mereka kesulitan membedakan mana yang benar, dan mereka tidak dapat berpegang pada kebenaran yang sesungguhnya.

Saudara-saudara yang terkasih, nas firman Tuhan hari ini merupakan nasihat yang disampaikan oleh Rasul Yohanes kepada komunitas Kristen pada jemaat mula-mula. Komunitas Kristen yang masih sangat muda itu, banyak menghadapi tantangan, baik dari dalam maupun dari luar komunitas itu. Salah satu tantangan yang terjadi adalah munculnya ajaran-ajaran yang tidak sejalan dengan ajaran Kristus. Ajaran sesat itu menimbulkan kebingungan di tengah jemaat, yang pada akhirnya melemahkan iman beberapa orang. Mungkin saat itu belum disebut sebagai era post-truth, tapi ternyata ada masa di mana orang ragu akan kebenaran yang sudah dipegang sebelumnya.

Karena itu, Rasul Yohanes menulis surat ini untuk mengingatkan pokok-pokok pengajaran Kristus, di antaranya: kasih, kebenaran, dan kehidupan dalam Kristus. Orang-orang percaya dituntun untuk tetap setia kepada ajaran yang benar, sebab mereka sudah mengetahui kebenaran itu. Rasul Yohanes lebih jauh menyebut bahwa semua orang yang melakukan kebenaran, lahir dari Kristus. Lahir dari Kristus memaksudkan adanya penurunalihan karakter yang sama. Bila orang percaya berpegang teguh kepada ajaran Kristus, maka mereka dengan sendirinya akan meniru karakter Kristus dalam kasih dan kebenaran.

Sekarang ini kita banyak berhadapan dengan rupa-rupa ajaran dan informasi. Bila tidak cermat, kita bisa goyah oleh karena informasi sesat yang hadir secara masif, terlebih di era teknologi digital saat ini. Kita dengan mudah mengakses berbagai informasi, tetapi di sisi lain, kita juga dengan mudah terpapar beragam informasi yang belum tentu benar. Semua itu bisa membuat kita ragu akan kebenaran iman yang kita pegang selama ini. Namun, melalui nas hari ini kita diingatkan agar tetap berpegang pada kebenaran Kristus yang sudah kita kenal sebelumnya.


Saudara-saudara terkasih, hari ini 31 Oktober, kita memperingati hari Reformasi Gereja, sebagai gerakan yang mengembalikan gereja kepada kebenaran yang sesungguhnya. Gereja pernah terlena oleh tradisi atau kebiasaan yang akhirnya mengaburkan pemahaman akan kebenaran firman Tuhan. Kita bersyukur bahwa gereja, melalui proses panjang dan tidak mudah, menggumuli kembali kebenaran itu dan menyadari bahwa gereja harus selalu membarui dirinya. Namun, dasarnya tidak pernah berubah, yaitu kebenaran Kristus. Amin.

 

 

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk hari yang Engkau berikan bagi kami. Kami bersyukur untuk kasih setiaMu yang Engkau berikan bagi kami. Kami telah mendengarkan firman-Mu, biarlah firman-Mu mengisi hati dan pikiran kami, dan menuntun kami mengerjakan pekerjaan yang baik. Berikanlah kami kekuatan untuk melakukan kebenaran firman-Mu. Kami bersyukur untuk penyertaan-Mu bagi gereja, terlebih pada hari ini kami mengingat Reformasi Gereja. Kami sadari bahwa gereja dan orang percaya harus senantiasa membarui diri untuk dapat menghadapi tantangan zaman. Tetapi kami sadar, bahwa dasar iman kami adalah tetap. Teguhkanlah iman kami, sekalipun kami berhadapan dengan berbagai rupa pengjaran. Di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

 

Pdt. Samuel D. Sigalingging, M.Th- Kabag Administrasi di Kantor Departemen Koinoia HKBP

Pustaka Digital