Renungan Harian HKBP | 21 Februari 2025
Syalom Bapak/Ibu pembaca setia renungan Marturia HKBP, Syukur bagi Tuhan kita Yesus Kristus yang senantiasa menjaga, melawat dan memelihara kehidupan kita sehingga kita boleh merasakan Kesehatan yang daripada Tuhan. Bapak/Ibu Saudara yang terkasih sebelum kita melanjutkan segala kegiatan kita dalam satu hari ini mari terlebih dahulu menyerahkan hidup kita melalui renungan kita pagi hari ini, Kita berdoa!
Doa Pembuka: Ya Tuhan Allah sumber kehidupan, segala puji syukur kami hanturkan ke hadiratmu, buat nafas, Kesehatan, sukacita yang Tuhan berikan kepada kami, sehingga pada hari ini kami boleh bangun dari tempat tidur kami masing-masing. Bapa yang di sorga sebelum kami memulai aktivitas kami pada satu hari ini terlebih dahulu kami menyerahkan hidup kami melalui ibadah pagi ini, kami haus dan rindu untuk mendengarkan Firman-Mu. Kiranya Tuhan menjaga hati dan fikiran kami agar kami boleh mendengar dan melakukan FirmaMu dalam kehidupan kami sehar-hari. Inilah doa permohonan kami di dalam nama anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Bapak/Ibu saudara yang terkasih Firman Tuhan untuk kita pada pagi hari ini, Jumat 21 Februari 2025 tertulis dalam
Lukas 21:3-4
“ Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu, sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya”
Memberi Dari Kekurangan
Bapak Ibu Saudara yang terkasih, Firman Tuhan bagi kita hari ini yang berjudul Memberi dari Kekurangan. Apabila kalimat ini kita dengar, kita baca apakah yang terlintas dalam pikiran kita? Beberapa orang mungkin akan menjawab bagaimana bisa memberi dalam kondisi kekurangan, atau bahkan bagi orang lain pasti menjawab itu adalah hal yang sangat sulit dilakukan namun suatu perbuatan yang sangat mulia. Memang bapak/ibu saudara yang terkasih membantu atau memberikan tidak sematamata karena kita sudah mampu dan memiliki atau berkelimpahan, namun, memberi dari kekurangan itu sangat mulia dan sangat memberi dampak yang luar biasa bagi orang yang kita bantu atau orang yang kita beri.
Demikian juga dengan Firman Tuhan untuk kita hari ini, mungkin cerita Alkitab ini bukan suatu cerita yang baru untuk kita dengar atau yang baru di khotbahkan, sejak kita Sekolah Minggu cerita ini sudah pernah kita dengar, namun walaupun kita sudah sering mendengar akan tetapi masih sangat sulit untuk kita lakukan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Cerita alkitab ini tentang kisah cerita seorang ibu janda yang mampu memberikan persembahan dari kekurangannya. Pada waktu Yesus masuk ke dalam bait suci dan duduk di depan dekat pelataran bait suci yang ada di Yerusalem, pada saat memberikan persembahan ke peti yang telah di sediakan, Yesus melihat dan menyaksikan setiap orang yang memberikan persembahan itu, banyak orang kaya yang memberikan persembahannya dari kelebihan yang mereka miliki, namun ada seorang ibu janda yang hidupnya miskin dan memberikan persembahannya dari kekurangannya dengan jumlah 2 peser ke dalam peti, hal inilah yang menarik yang dilihat Yesus dari antara orang yang meberikan persembahan tersebut.
Dalam tradisi Jahudi bahwa orang miskin disebut orang yang tidak memiliki pendapatan tetap, dan dalam hukum taurat bangsa Jahudi bahwa perlu untuk memperhatikan orang yang miskin dengan cara memberikan sebagian dari milik mereka (hasil panenya) yaitu hasil panen yang terlupa seberkas di ladang supaya pemilik ladang tidak Kembali untuk mengambilnya akan tetapi itulah menjadi bagian para anak yatim dan janda yang di kategorikan “miskin” (Ul. 24:19-21).
Bapak Ibu saudara yang terkasih, melihat sikap seorang ibu janda tersebut yang mampu memberikan dari kekurangannya yang bahkan memberikan seluruh nafkahnya hati Yesus tergerak untuk mendekati dan memberikan pelajaran berharga untuk murid-muridNya, Yesus menunjukkan keotoritasan sebagai Yesus Kristus dan mengajar dan mengatakan “ Aku berkata kepadamu sesunggunya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu” dalam satu sisi Yesus mengangkat derajat janda miskin tersebut dan hal ini merupakan pelajaran yang diajarkan Yesus bahwa memberi dari kelebihan merupakan suatu hal yang sudah biasa namun memberikan dari kekurangan adalah sangat luar biasa.
Bapak, ibu saudara yang terkasih hal ini jugalah yang menjadi pelajaran berharga untuk kita hari ini, bahwa sering sekali kita beranggapan bahwa memberi itu adalah orang-orang yang memiliki atau orang yang berkelimpahan dan kita merasa malu memberikan sedikit yang ada pada kita, sementara Yesus tidak melihat dari jumlah yang kita berikan namun dari ketulusan hati kita masing-masing. Untuk itu bapak ibu Firman Tuhan hari ini mengingatkan dan mengajak kita untuk
1. Tetaplah memberi walaupun kita berkekurangan, bapak ibu saudara yang terkasih, semua orang pasti tidak pernah merasa puas dengan apa yang di miliki saat ini selalu merasa kurang dalam kehidupannya, untuk itulah orang selalu berusaha untuk mencari kemana pun dan cara apa pun, sehingga sering sekali menganggap bahwa kita ini adalah orang yang berkekurangan yang tidak mampu memberi banyak seperti orang lain, namun bapak ibu saudara Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tetap memberi walaupun kita berkekurangan yang artinya, memberi itu bukan semata-mata di lihat dari jumlah/ besarnya yang kita berikan namun bagaimanakah sikap kita memberi. Memberi dari kelimpahan namun hati yang sombong dan bersungut-sungut itu adalah hal yang sia-sia namun memberi dari kekurangan dengan hati yang tulus itu adalah luar biasa.
2. Memberi adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan, dalam Matius 6:3-4 dikatakan apabila kita memberi janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu, yang artinya apabila kita memberi persembahan kita, persembahan dalam bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan hendaklah kita beri dengan hati yang Ikhlas bukan semata-mata supaya kita terlihat orang yang paling hebat dan orang yang di hormati atau menuntut balasan dari apa yang sudah kita beri namun kita diajak untuk memberi dengan hati Ikhlas dan penuh rasa syukur untuk setiap kebaikan Tuhan yang kita rasakan dalam kehidupan kita masing-masing tanpa mengumbarumbarkan kepada orang lain dan hati yang terpaksa. Dan mari kita beri yang terbaik untuk Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Ya Tuhan Allah sumber segalanya terimakasih untuk FirmanMu di pagi hari ini yang mengingatkan dan mengajari kami untuk memberi dengan hati yang ikhlas dan tulus hati walaupun kami dalam kekurangan tetapi kami mampu untuk tetap memberi persembahan kami yang menjadi suatu bentuk rasa syukur dan hormat kami atas semua berkat yang Tuhan limpahkan kepada kami, bantu dan ajarailah kami untuk mampu melakukan FirmanMu dalam kehidupan kami masing-masing.Ya Tuhan Allah kami segala kegiatan dan aktivitas kami satu hari ini kami serahkan ke dalam tangan pengasihan Tuhan supaya kami senantiasa dalam perlindunganMu, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita semuanya, Amin.
C.Bvr. Lina Manalu, S.Ag- LPP I di Departemen Marturia HKBP