Renungan Harian HKBP | 30 Oktober 2024

Doa Pembuka: Segala puji dan syukur kepadamu ya Tuhan pemelihara kehidupan kami. Hari ini Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kami untuk merasakan penyertaanmu melalui nafas kehidupan yang Engkau karuniakan di hari yang baru ini. kami mau mendengarkan firman-Mu, tuntun dan ajarlah kami untuk menerima dan melakukan firman-Mu di dalam hidup kami sehari-hari. Amin.

Firman Tuhan untuk kita pada hari ini, tertulis di Yesaya 57:11

Kepada siapa gerangan engkau gentar dan takut, sehingga engkau berdusta dan tidak mengingat Aku atau memberi perhatian kepada-Ku? Bukankah Aku membisu dan menutup mata, maka engkau tidak takut kepada-Ku!

 

Apa yang paling ditakutkan oleh manusia di dalam hidupnya? Manusia takut kehilangan apa yang ia sayangi, manusia takut kehilangan harta takut kehilangan kekayaan, popularitas, jabatan dan apapun yang membuat manusia menderita di dalam hidupnya. Seringkali ketika kita menghapi ketakutan-ketakutan ini, membuat kita justru lebih takut kepada keadaan-keadaan yang menyiksa itu daripada Tuhan itu sendiri. 

Firman Tuhan yang kita baca hari ini menggambarkan bagaimana ketakutan bangsa Israel yang menutupi mata hati mereka bahwa ada Allah yang walaupun membiarkan mereka mengalami masa pembuangan tetapi masih setia untuk memanggil mereka kembali dan akan dipulihkan oleh Allah. Ketakutan yang mereka alami membuat mereka berusaha untuk menemukan penawar rasa takut yang paling cepat dan instan sehingga mereka memilih untuk menduakan Allah dan memilih untuk melakukan perbuatan yang jijik di hadapan Allah. 


Di dalam hidup ini seringkali kepahitan yang kita alami malah membuat kita tidak berusaha menemukan Allah dan berproses bersamanya. Dengan cerobohnya kita, manusia berusaha menemukan apa jalan pintas yang membuatnya melupakan kesulitan, ketakukan, kepahitan ini secepat jentikan jari. Mungkin bukan seperti bangsa Israel yang memilih menyembah allah lain dan menyembah berhala, kita melakukan hal yang sama dengan meninggalkan Allah, memakai narkoba, mabuk-mabukan, melakukan seks bebas dan banyak hal lain yang kita lakukan untuk menemukan ketenangan yang kita sukai padahal itu semua hanyalah ketenangan yang semu. Sangat sering kita mengkhianati Tuhan dan mencari bantuan lain yang justru seringkali bertentangan dengan keinginan Tuhan.

Melupakan Tuhan sering kita alami, ya karna kita tidak mengingat Dia sebagaimana firman yang kita baca hari ini. Kita sering melupakan hal-hal besar yang sudah dilakukan oleh Tuhan di dalam hidup kita. Melupakan semua janji yang selalu Allah tepati dan melupakan pengorbanan yang telah Ia lakukan bagi kita orang yang hina dan berdosa.

Allah telah berdiam sejak dahulu, artinya Allah sebenarnya menahan dirinya untuk tidak menghukum manusia atas semua perbuatan dan dosa-dosa manusia, namun manusia masih saja tidak takut kepada Allah dan malah menyalahgunakan kemurahan hati Allah dan meremehkannya dengan melakukan perlawanan melalui perbuatan keji dan menjijikkan di hadapan Allah.

Tuhan tidak pernah membiarkan kisah dari umatnya berhenti di dalam jalan yang buntu dan menyedihkan. Selalu ada pemulihan sekalipun ia harus merelakan manusia dan umatnya melalui pencobaan-pencobaan di dalam dunia ini. Kita harus mau turut di dalam proses pemulihan sejati yang hanya mampu dilakukan oleh Allah. Dunia ini hanya mampu memberikan kita pemulihan-pemulihan yang semu, yang perlahan-lahan justru membawa kita kepada kekecewaan dan kepahitan yang semakin perih. 


Mari memberikan hidup kita beserta seluruh ketakutan, kepahitan, trauma dan segala isinya untuk dipulihkan oleh Tuhan. Frase dalam firman hari ini menyebutkan “tidak mengingat Aku, tidak menaruhnya dalam hatimu” artinya kita tidak lagi memusatkan hidup kita kepada Tuhan. 

Saudara/i terkasih, jangan biarkan ketakutan duniawi ini menguasai hati kita. Mari memilih untuk takut akan Tuhan, karena ketakutan kepada Tuhan adalah ketakukan yang membebaskan, bukan ketakutan yang membelenggu. Kita harus belajar berkomitmen untuk mengingat kebaikan Tuhan kendati dalam kesulitan hidup. Menjadikan Tuhan sumber penghiburan dan pengharapan dalam hidup kita. Ketika kita setia kepada-Nya makan kita akan menemukan ketakutan kita yang membuat iman kita semakin bertumbuh. 

Mari bersama bangkit, jalani hidup dengan keberanian karena ketakukan kita kepada Tuhanlah yang mengalahkan ketakukan apapun yang ada di dalam dunia ini. Tuhan memberkati kita semua. Amin.


Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan untuk Kemurahan-Mu yang tiada berkesudahan di dalam kehidupan kami. Terima kasih kepada-Mu untuk senantiasa mengingatkankami bahwa tidak ada ketakutan di dunia ini yang mampu merebut kami dan hidup kami daripada-Mu. Ajar kami untuk mau dipulihkan setiap waktu karena kasihmuyang tiada tara dalam hidup kami. Di dalam nama Anak-Mu, Tuhan Yesus kami berdoa dan bersyukur. Amin.


C.Pdt. Tommy Eko Alexander Tamba

Pustaka Digital