Renungan Harian HKBP | 18 Juni 2025

SUKACITA DALAM MEMBERI

Selamat pagi bagi saudara-saudari yang terkasih, semoga pada pagi ini kita dalam keadaan Sehat  dalam menyambut firman Tuhan. Sebelum kita mendengarkannya marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa kami yang baik, Terima kasih atas kasih setiaMu yang selalu memberkati kami, terimakasih atas kehidupan yang Engkau berikan buat kami, dimana hari-hari kami penuh dengan sukacita. Sebentar lagi kami hendak mendengarkan Firman Mu, berfirmanlah kami sudah siap untuk mendengarkannya. Amin.

Saudara-saudari yang terkasih  Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan yang tertulis dalam

1 Tawarikh 29 : 9a

“Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan”.


Saudara-saudari yang terkasih ...

Dalam Kitab 1 Tawarikh 29 : 9a ini memberikan insfirasi bagi orang percaya dalam hal memberi. Kita sering mendengarkan kata memberi, dalam hal memberi ini tidak ada paksaan,tetapi memberi dengan hati yang tulus.

Kalau kita memberi,janganlah mengharapkan imbalan, kalau kita perhatikan di dalam kehidupan kita,baik di dalam acara-acara pesta sering kita dengarkan ucapan kalau dia datang ke pesta saya,maka saya akan datang ke pestanya inilah disebut istilah balas membalas. Kehidupan pada saat ini sudah bergeser dalam hal kasih-mengasihi, kasih tersebut bersifat sementara.


Saudara-saudari yang terkasih …

Pada zaman Raja Daud bangsa israel bersukacita ketika mereka bisa memberi untuk membangun rumah Tuhan. Mereka memberi dengan hati yang riang, tidak ada sifat iri hati, dan tidak ada memberikan dengan paksaan, mereka menyadari apa yang sudah mereka terima semua berasal dari Tuhan. Melalui  renungan di pagi ini kita belajar bahwa Tuhan menginginkan kita untuk memberi bukan karena kewajiban, tetapi kita menyadari betapa baiknya Tuhan di dalam kehidupan kita, sebab Dia memberikan apa yang kita butuhkan, ketika kita memberi dengan hati yang tulus,maka dari situ kita mengatakan : “Lebih baik memberi daripada menerima.

Memberi merupakan kesempatan untuk menjadi berkat, berkat bagi diri sendiri dan di sekeliling kita, kepedulian kita kepada sesama mencerminkan sifat kasih yang tulus, yang tidak mengharapkan balas jasa.

Sukacita kita seperti bangsa israel dengan memberikan apa yang ada padanya, Dia tidak pandang bulu, tetapi mau memberi, maka hendaklah hidup kita memberi dengan hati yang tulus dan tidak mengungkit-ungkit pemberian kita kepada orang lain, supaya kita menjadi berkat bagi sesama kita. Amin.


Doa Penutup: Marilah kita berdoa. Terima kasih atas Firman yang sudah kami dengarkan, Firman Tuhan hari ini mengajarkan kami supaya hidup saling mengasihi dengan tidak memandang bulu dan mau memberi bantuan bagi siapapun di sekitar kami, ajarilah kami Tuhan hidup dan seturut akan FirmanMu. Bapa yang baik kasihinilah kami orang yang berdosa ini, Amin.

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus, kirannya menyertai kita sekalian. Amin.

Diak. Linda Siregar - Biro Zending HKBP

Pustaka Digital