Renungan Harian HKBP | 3 Juni 2025
Salam sejahtera buat kita semua, Kasih Tuhan kiranya selalu bersama kita hari ini, menuntun kita ke jalan kebenaran-Nya, agar kita selalu bersiap diri untuk menjadi pewaris kerajaan-Nya kelak. Bagaimanapun keadaan kita hari ini, tetaplah bersandar kepada Tuhan karena Dia mampu memberi kekuatan bagi kita. Mari kita mendekatkan diri kepada-Nya melalui Firman-Nya yang akan kita dengar hari ini, kita saat teduh sejenak.
Doa Pembuka: Dalam kerendahan hati kami kembali mengucap syukur dan menyampaikan puji-pujian kami kepada-Mu ya Allah Bapa yang Mahakuasa, karena kasih setia-Mu yang kami terima hingga hari ini. Semuanya itu, bukanlah karena kesetiaan kami, tapi semata oleh pengasihan-Mu yang besar. Kami tahu, kami adalah manusia pendosa, kami mohon pengasihan-Mu untuk mengampuni segala dosa pelanggaran kami, agar kami berkenan di hadapan-Mu. Kami ingin mendengar Firman-Mu hari ini, buka hati dan pikiran kami melalui Roh-Mu, agar kami dapat mengerti dan melakukan perintah-Mu demi keselamatan kami. Di dalam Nama Putra-Mu yang tunggal Tuhan Yesus Kristus penebus kami, kami berdoa kepada-Mu. Amin.
Renungan kita hari ini Selasa 03 Juni 2025, tertulis dalam
Mikha 7 : 18
Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kita pasti percaya sepenuhnya, bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakasih, yang selalu mengampuni dosa dan memaafkan pelanggaran-pelanggaran setiap orang yang mau bertobat meninggalkan dosa-dosanya. Jika tidak demikian, atau, jika Dia selalu memperhitungkan segala keberadaan ataupun perlakuan-perlakuan umat-Nya, tentu kita tidak berhak menerima kasih setia-Nya sampai hari ini. Mikha dalam renungan kita hari ini, menyerukan pertobatan kepada Israel dan Yehuda pada masa nubuatannya, karena mereka telah meninggalkan Allah melalui perlakuan-perlakuan yang bertentangan dengan kehendak-Nya, seperti penindasan kepada orang-orang miskin, penyelewengan terhadap hukum maupun ritual peribadatan yang tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh atau dalam perikop kita kali ini dituliskan bahwa, terjadi kemerosotan akhlak Israel. Dalam situasi seperti itu Mikha memohon kepada Allah di dalam doanya, agar kiranya Allah bermurah hati mengurungkan murka-Nya atas umat-Nya itu. Kiranya keadilan-Nya dinyatakan dan janji keselamatan-Nya tetap diberlakukan, seperti ketika Allah membebaskan umat-Nya dari perbudakan Mesir. Dalam doanya Mikha menyatakan kepada Allah: ”Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milikNya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?”
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (Ratapan 3 : 23). Itulah penghiburan bagi setiap orang percaya. Allah penolong bagi umat yang setia sekalipun mungkin dunia menganggapnya kecil. ”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” demikian nubuatan Mikha. (Mikha 5 : 1). Nubuatan itu telah digenapi Allah, seluruh umat-Nya telah memperoleh keselamatan di dalam Anak-Nya yang lahir di Betlehem, sebagai bukti bahwa Allah kita itu Mahakasih, Pengampun dan tidak bertahan dalam murka-Nya. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 : 16). Yesus, kita patut percaya kepada-Nya, karena Dialah jalan keselamatan satu-satunya, dalam Dia kasih setia Allah telah dinyatakan. Lakukanlah pertobatan hari ini juga, agar engkau beroleh pengampunan. Sebab Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita: Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu (Yesaya 43 : 25). Amin.
Doa Penutup: Terima kasih atas firmanMu ya Allah, Engkau telah menguatkan iman percaya kami bahwa Engkaulah Allah yang Mahakasih, Pengampun atas dosa-dosa kami. Terima kasih karena Engkau telah menggenapi janji keselamatan-Mu di dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus juruselamat kami. Kuatkan kami untuk semakin setia kepada-Mu agar kami mampu menjauhkan segala larangan-Mu sehingga terhindar dari segala dosa. Ampunilah segala kelemahan kami dan tuntun kami untuk bertobat, di dalam Nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP