Renungan Harian HKBP | 2 Juli 2024

Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum merenungkan firman Tuhan, marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa kami yang di sorga, KasihMu begitu besar bagi kami sekalian, Engkau izinkan menikmati kehidupan sampai pada hari ini. Sebelum memulai segala pekerjaan kami, bekalilah kami dengan FirmanMu, kiranya FirmanMu yang menopang kami dalam melaksanakan segala pekerjaan kami sebaikbaiknya hanya untuk kemuliaan Tuhan, serta FirmanMu yang kami dengarkan berkuasa memperbaharui hidup kami setiap hari, di dalam nama anakMu Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Bapak, Ibu, saudara dan saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam

Matius 6:10

“datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendakMu di bumi dan di sorga.”

Demikian Firman Tuhan!

 Bapak/Ibu dan saudara/i,

Ayat firman Tuhan pada hari ini adalah bagian dari rangkaian Doa Bapa Kami. Karena ini adalah Doa sudah tentu pusatnya adalah Allah itu sendiri dan posisi kita adalah orang yang meminta. Maka dari kata “datanglah KerajaanMu” menunjukkan sikap memohon pendoa kepada Allah. Ini merujuk kepada Kuasa Allah itu sendiri yang besar dan memiliki dampak yang besar pula atas semua tatanan kehidupan manusia dan bumi. Dan Doa ini juga, menunjukkan bahwa orang-orang yang bersama dengan Kerajaan Allah adalah orang-orang yang merasakan kasih Allah, karena akan sungguh aman dan nyaman bisa merasa dekat dengan yang empunya kuasa itu sendiri. Tentang Kerajaan ini bisa memiliki dua sudut pandang yang berbeda, yaitu tentang Kerajaan Allah sekarang dan tentang Kerajaan Allah yang eskatologis. Keduanya sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Kemudian tentang “Jadilah KehendakMu di bumi dan di sorga”. Kalimat ini mengandung kuasa mutlak Allah itu sendiri atas semua yang diciptakanNya. Selain itu Ia juga membuktikan kuasa Allah tidak hanya ada di bumi saja, melainkan juga di sorga. Kalimat doa ini mengajarkan kita agar menaruh segala sesuatunya seturut dengan kehendak Allah. Hal ini penting mengingat manusia adalah orang berdosa yang suka lalai ketika diberikan wewenang, baik wewenang yang besar maupun kecil, yang sering menyeret manusia semakin berbuat dosa. Bahkan untuk satu kali hembusan nafaspun harus disyukuri sebagai kehendak Allah bagi sebuah keberlangsungan hidup seseorang. Oleh karena itu, Allah yang empunya kehendak atas bumi dan sorga, termasuk seluruh isi bumi menjadi tolak ukur kita berusaha konsisten berbuat baik sebagai tanda menghidupi FirmanNya.

Dibalik seluruh kekuasaan Allah atas hidup manusia, setiap orang diberikan wewenang seperti merawat bumi. Allah juga memberikan kekuatan, kesehatan bagi setiap orang untuk keberlangsungan hidupnya, dan banyak berkat lain diberikan oleh Allah. Namun, bukan berarti manusia mendapat hak milik atas dirinya sendiri oleh karena beberapa kelebihannya. Manusia harus senantiasa memusatkan hidupnya kepada Allah, jadi Allahlah yang menjadi tolak ukur menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita. Dengan ini diharapkan manusia semakin memiliki kacamata yang luas memandang kehidupannya sendiri dan kehidupan ciptaan lainnya, sebagai sebuah bentuk kehendak Allah, dan berusaha menghadirkan Kerajaan Allah, sorga dimana setiap orang dapat merasakan kasih Allah yang tiada habisnya bagi umatNya. Amin.

Doa Penutup: Kami kembali mengucap Syukur ya Tuhan, kasihMu yang luarbiasa melalui FirmanMu hari ini mengajari kami agar menjadi orang-orang yang menghadirkan Allah di dalam hidup kami dan menyerahkan kepada Engkau, untuk Engkau bentuk sesuai dengan kehendakMu. Kami serahkan hidup kami ek dalam tangan pengasihanMu ya Tuhan, di dalam nama Yesus Kristus. Amin.


C.Pdt. Mega Masria Siagian, S.Th- LPP III di Kantor Sekjend HKBP

Pustaka Digital