Meski Telah Berusia 135 Tahun, HKBP Nagasaribu Ressort Onan Runggu Baru Pertama Kali Dikunjungi Ephorus HKBP

Nagasaribu- Pada Minggu Septuagesima (16/02), jemaat HKBP Nagasaribu Ressort Onan Runggu, Distrik II Silindung beribadah dalam suasana yang berbeda. Pasalnya, Ephorus HKBP, Pdt, Dr. Victor Tinambunan, MST mengunjungi dan melayani peribadahan jemaat HKBP Nagasaribu yang dimulai pukul 10.00 WIB.




Meski telah berusia 125 tahun, HKBP Nagasaribu belum pernah menerima kunjungan dari pimpinan HKBP, karenanya kunjungan Ephorus pada ibadah Minggu Septuagesima ini terasa spesial.




Ephorus Pdt. Victor Tinambunan melayankan pemberitaan Firman yang didasarkan pada Yeremia 17:12-18. Dalam khotbahnya, Ephorus berpesan agar seluruh jemaat selalu bersukacita dalam hidupnya sekalipun berada dalam keadaan berat sebab selalu ada pengharapan di dalam Kristus. 






Ibadah yang juga dilayani oleh Pdt. Obet Marbun, Pendeta Ressort HKBP Onan Runggu sebagai liturgis ini berakhir pada pukul 11.20 WIB. Setelah ibadah usai, Ephorus mendengarkan keluh kesah jemaat dan warga Nagasaribu mengenai pemblokiran akses jalan menuju lahan pertanian milik warga oleh PT. Toba Pulp Lestari (TPL). Permasalahan ini sudah terjadi selama beberapa waktu belakangan, namun tidak kunjung menemui titik terang hingga hari ini (16/02). 





Usai mendengar keluhan jemaat dan warga, Ephorus datang ke lokasi penutupan jalan masyarakat umum di Dusun Nagasaribu Siharbangan, Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Dalam kesempatan itu Ephorus menyampaikan pesan agar pihak TPL tidak lagi melakukan penutupan jalan ataupun pendataan yang tidak diperlukan sebab lokasi tersebut merupakan jalan umum yang biasa dilalui oleh warga Nagasaribu, terlebih merupakan lokasi mata pencaharian warga setempat. Lebih lanjut, Ephorus juga menekankan agar pihak TPL menindaklanjuti percakapan yang sebelumnya telah disepakati oleh Bupati Taput dan warga Nagasaribu terkait hal ini. 






Sebelum meninggalkan lokasi, Pdt. Victor Tinambunan juga berpesan agar jangan sampai ada kekerasan yang terjadi dalam menyikapi hal ini, baik kekerasan fisik maupun verbal. Ephorus dan rombongan warga kemudian meninggalkan lokasi penutupan jalan dan kembali ke HKBP Nagasaribu untuk berramah-tamah, dan kembali ke Pearaja Tarutung pukul 16.30 WIB. (B.TIK)





Pustaka Digital