Renungan Harian HKBP | Kamis, 24 April 2025

Doa Pembuka: Segala puji dan syukur kepadamu ya Tuhan pemelihara kehidupan kami. Hari ini Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kami untuk merasakan penyertaanmu melalui nafas kehidupan yang Engkau karuniakan di hari yang baru ini. kami mau mendengarkan firman-Mu, tuntun dan ajarlah kami untuk menerima dan melakukan firman-Mu di dalam hidup kami sehari-hari. Amin.

Firman Tuhan untuk kita pada hari ini, tertulis di

Yohanes 21:18

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

YOLO, you live only once. Ini adalah sebuah ungkapan dari orang-orang muda tentang bagaimana orang-orang yang masih muda untuk menggunakan kesempatan sekarang untuk memuaskan semua hasratnya, pikirnya selagi masih muda untuk melakukan apapun yang disukai. Istilah Hidup hanya sekali, dilakukan sebagai legitimasi untuk menikmati hingar bingar dunia dan melakukan apapun sesuka hatinya. Ini mungkin gambaran yang sama tentang ungkapan Yesus dalam firman hari ini, dimana waktu muda, Ia menggambarkan Petrus yang bersemangat dan kuat sebagai seorang nelayan yang memiliki kendali penuh atas kemauannya sendiri.

Namun setelah ungkapan tersebut, Yesus melanjutkan ungkapan berlawanan, "tetapi jika engkau sudah tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Menggambarkan ketidakberdayaan fisik dan kebergantungan kepada kepada oranglain dan mengisyaratkan hilangnya kebebasan untuk melakukan apapun semaunya seperti sedia kala, di masa muda.

Sesungguhnya perkataan Yesus ini, setelah kebangkitannya bukanlah perkara usia fisik, tetapi kedewasaaan iman dalam mengikuti Yesus. Dalam Matius 16:24 disebutkan bahwa mengikut Yesus berarti menyangkal diri dan memikul salib. Kita harus bersedia meninggalkan dan melepaskan zona nyaman dalam hidup kita. Bersedia diikat dan dibawa ke tempat yang mungkin kita tidak sukai dan melepaskan kemauan dan kehendak di dalam kehidupan kita.

Bagi Petrus, teks ini juga seperti sebuah isyarat dari Yesus bahwa karena mengikut Yesus dan memikul salib, pada masa tua ia akan menjadi seorang yang mati martir. Petrus harus dibawa ke tempat yang ia tidak kehendaki dan melakukan pengorbanan dan tantangan sebagai murid-Nya. Yesus sedang meneguhkan Petrus dan murid-murid-Nya tentang bagimana hidup dalam keberanian dan keyakinan. Pemuridan yang sejati seringkali malah terjadi melalui penderitaan dan pengorbanan yang besar dalam hidup kita. Perjalanan iman akan sering membawa kita ke tempat di mana kita merasa tertekan, menderita dan sangat tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan di dalam hidup kita, tetapi kita dipanggil untuk mau percaya pada jalan Tuhan dan bergantung pada kehendak-Nya.

Saudaraku, firman ini mengingatkan kita bahwa sebagai orang yang mengikut Yesus, hidup kita akan penuh dengan lika-liku yang tidak terduga dan rencana kita acapkali menjadi bencana. Untuk itulah kita harus melihat bahwa setiap pencobaan yang diperbolehkan Tuhan terjadi di dalam hidup kita adalah peluang untuk bertumbuh. Kita harus tetap tangguh menghadapi carut marut dunia, hari-hari yang penuh airmata, badan dan jiwa yang tak mungkin luput dari sakit karena kita tahu Yesus sendiri melalui semua penderitaan dan pengorbanan itu untuk membawa kesukaan besar bagi kita, yaitu keselamatan kekal.

Marilah bersama merayakan pikulan salib kita. Mengikut Yesus bukan jalan yang mudah tetapi jalan yang pasti. Pasti membuat kita selamat. Mungkin ia akan tidak membawa kita berjalan di rute dan pilihan yang kita sukai, tetapi untungnya jalan dan pilihan yang akan kita jalani adalah kehendak dan pilihan-Nya. Amin.

Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan untuk Kemurahan-Mu yang tiada berkesudahan di dalam kehidupan kami. Terimakasih atas pengorbananMu di kayu salib untuk menebus kami dan memberikan keselamatan kekal bagi kami. Ajar kami untuk mau dipulihkan setiap waktu karena kasihmu yang tiada tara dalam hidup kami. Di dalam nama Anak-Mu, Tuhan Yesus kami berdoa dan bersyukur. Amin.


C.Pdt. Tommy Eko Alexander Tamba

Pustaka Digital