Renungan Harian HKBP | 19 Oktober 2023
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Bapa kami yang Baik Pencipta langit, bumi dan segala isinya, kami bersyukur padaMu atas segala kebesaranMu yang telah mencukupkan kebutuhan kami hingga saat ini, sehingga kami memperoleh sukacita dan damai sejahtera. Pada saat ini kami akan menerima firmanMu bukalah hati dan pikiran kami untuk menerima firmanMu. Hanya di dalam Nama AnakMu Tuhan kita Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur.
Bapak/Ibu saudara terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, Firman Tuhan yang menyapa kita di pagi ini, Kamis 19 Oktober 2023, tertulis di: Ibrani 6: 19 (Heber)
“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir”.
Na songon sao di tondinta do i, na hot jala na togu, na manorusi sahat tu bagasan ni rimberimbe i.
Tema: Pengharapan Adalah Sauh Yang Kuat Bagi Jiwa Kita
Bapak Ibu saudara yang terkasih di dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus, nats renungan hari ini mengarahkan kita kepada Yesus Kristus sebagai sumber Pengharapan. Pengharapan kepada Allah merupakan hal yang utama bagi orang Kristen, artinya menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, tidak dengan setengah hati akan tetapi totalitas hidup harus kita serahkan kepada Tuhan, bersama Tuhan kita menjalani hidup ini.
Berbagai macam problem yang dihadapi orang percaya dalam hidupnya, ada yang dapat diselesaikan dan adapula yang sifatnya berkepanjangan yang sampai menguras energi, tenaga, pikiran bahkan harta dan kekayaan yang kita miliki. Setiap problem itu sudah pasti berat untuk diselesaikan karena menyangkut hati dan perasaan termasuk harga diri secara kemanusiaan. Namun melalui firman Tuhan hari ini kita diajarkan untuk menyerahkan diri dan bersekutu kepada Tuhan, karena Dialah Tuhan satu-satunya sebagai sumber pengharapan dalam hidup yang dapat menjaga dan melindungi kita dari hempasan badai dalam hidup.
Saudara yang terkasih di dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus, pengharapan akan Yesus Kristus bukan hanya slogan semata yang hanya keluar dari mulut, akan tetapi benar-benar menjaga dan menopang kita agar kita kuat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Pemazmur 62: 2-3 “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari padaNyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Hal inilah yang menjadi kepastian bagi kita, tanpa Tuhan, tanpa pengharapan kita akan diombang-ambingkan dan dihempas oleh badai topan. Apakah kita mampu sendiri-sendiri untuk menghadangnya? Tentu tidak, karena kita penuh dengan keterbatasan dan kekurangan. Hanya Tuhan yang mampu memenangkan kita melalui pengharapan yang yang sejati, dengan sepenuh hati.
Jalan satu-satunya untuk memperoleh keselamatan itu adalah dengan berharap kepada Kristus, dekat denganNya melalui doa dan pekerjaan, kedekatan kita dengan Tuhan akan membuat batin kita tenang dan teduh, jauh dari segala ketakutan karena Dialah keselamatan kita. Dapat kita bandingkan dengan cerita Alkitab, bahwa Yesus menghardik badai topan. Para murid semua sudah takut kapalnya akan tenggelan, sementara Yesus dengan tenang tidur di buritan kapal. Namun apa yang terjadi? Topan dan badai itu di hardikNya menjadi “diam dan tenang” dan seketika danau itu menjadi teduh sekali. Ketenangan bersama Yesus akan membawa kemenangan. Untuk saudaraku jangan pernah berharap kepada yang lain, berharaplah kepada Allah.
Percayalah, sejauh kita hidup di dalam Tuhan, percaya kepada Yesus dan janji FirmanNya, maka itu cukup menjadi dasar kita untuk tetap berharap, bahwa setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya dan Tuhan sanggup melakukan mujizatNya bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Firman Tuhan atau janji Tuhan dan kebenaran, itulah dasar atau pijakan kita untuk tetap berharap dan percaya kepada Tuhan, sebagaimana sikap Abraham yang tetap percaya dan berharap hanya kepada Tuhan (Rom 4 : 18). Jadi pengharapan di dalam Yesus tidak pernah gagal dan pengharapan di dalam Yesus adalah sauh yang kuat yang aman bagi jiwa kita, karenanya letakkanlah selalu harapan kita di dalam Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita Berdoa! Terima kasih Bapa atas firmanMu yang telah kami dengar di pagi ini, yang mengingatkan kami agar kami tetap berpengharapan hanya kepada Tuhan, karena Tuhanlah satu-satunya sumber ketenangan dan kenyamanan hidup kami di tengah-tengah gelombang dan problem hidup yang kami hadapi. Tanpa Tuhan kami tidak akan dapat berbuat apa-apa. Trimakasih Tuhan atas semua kebaikanMu sehingga kami dapat hidup tenang dan damai. Problem hidup bukan jalan akhir bagi orang percaya namun sebuah ujian untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai sumber Pengharapan kita. Di dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus kita berdoa dan bersyukur. Amin
Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kita. Amin.
Gr. Tumpal A.M. Sitanggang (Kabag di Biro Ibadah Musik HKBP)